1. Pengertian Komunikasi
Komunikasi
merupakan sesuatu yang sangat penting bagi kita semua. Dalam kehidupan
sehari-hari, semua orang pasti akan melakukannya. Mulai dari berbicara, menulis
surat, menelpon, itu semua termasuk ke dalam komunikasi. Istilah komunikasi
sendiri diambil dari bahasa Inggris yaitucommunication yang berarti sama.
·
James A.F.Stoner : Komunikasi merupakan proses dimana
seseorang yang sedang berusaha memberikan pengertian dengan cara pemindahan
pesan.
·
Prof. Drs. H.A.W. : komunikasi adalah hubungan kontak
antara manusia baik individu ataupun kelompok.
2. Fungsi Komunikasi
Banyak
sekali fungsi komunikasi yang bisa diambil dalam kehidupan sehari-sehari.
Nah, dibawah
ini merupakan beberapa fungsi dari komunikasi.
Ø Sebagai
Informasi : Komunikasi memberikan suatu informasi yang diperlukan dari setiap
individu ataupun kelompok dalam mengambil suatu keputusan dengan meneruskan
data untuk menilai beberapa pilihan yang akan diputuskan.
Ø Sebagai
Kendali : Fungsi komunikasi sebagai kendali mempunyai arti bahwa komunikasi
berperan untuk mengendalikan perilaku orang lain atau anggota dalam beberapa
cara yang harus dipatuhi oleh semua pihak.
Ø Sebagai
Motivasi : Komunikasi memberikan dalam hal memotivasi melalui penjelesan yang
dilakukan oleh para motivator.
3. Komponen Komunikasi
Komponen
komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung
dengan baik. Menurut Laswell berikut ini merupakan komponen-komponen komunikasi
yang sering terjadi:
·
Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak
yang mengirimkan pesan kepada pihak lain.
·
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang
akan disampaikan oleh satu pihak kepada pihak lain.
·
Saluran (channel) adalah media dimana pesan
disampaikan kepada komunikan. dalam komunikasi antar-pribadi (tatap muka)
saluran dapat berupa udara yang mengalirkan getaran nada/suara.
·
Penerima atau komunikate (receiver) adalah
pihak yang menerima pesan dari pihak lain
·
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan
pesan atas isi pesan yang disampaikannya.
‘komunikator’
adalah orang yang menyampaikan rangsangan. Harrold Lasswell mengatakan:
komunikator atau sering disebut juga sumber (source),pengirim (sender), penyandi
(encoder), pembicara (speaker), atau originator. Komunikator
adalah pihak yang berinisiatif atau mempunyai kebutuhan untuk berkomunikasi.
Sumber boleh jadi seorang individu, kelompok, organisasi, perusahaan atau
bahkan suatu negara.
‘Komunikan’
adalah sasaran komunikasi yang terdiri dari seorang ataupun kumpulan
orang-orang yan akan menerima pesan dari komunikator.
4.
Komunikasi
Verbal & Non Verbal
A.
Komunikasi Verbal
Komunikasi
verbal ( verbal communication ) adalah bentuk
komunikasi yang disampaikan komunikator kepada komunikan dengan cara tertulis
(written) atau lisan (oral). Komunikasi verbal menempati porsi besar. Karena
kenyataannya, ide-ide, pemikiran atau keputusan, lebih mudah disampaikan secara
verbal ketimbang non verbal. Dengan harapan, komunikan (baik pendengar maun
pembaca ) bisa lebih mudah memahami pesan-pesan yang disampaikan.
contoh : komunikasi
verbal melalui lisan dapat dilakukan dengan menggunakan media, contoh seseorang
yang bercakap-cakap melalui telepon. Sedangkan komunikasi verbal melalui
tulisan dilakukan dengan secara tidak langsung antara komunikator dengan
komunikan. Proses penyampaian informasi dilakukan dengan menggunakan berupa
media surat, lukisan, gambar, grafik dan lain-lain.
B. Komunikasi Nonverbal
Komunikasi
non verbal ( non verbal communicarion) menempati porsi penting.
Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak
menggunakan komunikasi non verbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui
komunikasi non verbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu
kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci,
cinta, kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia
bisnis, komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat
pesan yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.
Bentuk komunikasi non verbal sendiri
di antaranya adalah, bahasa isyarat, ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol,
pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
contoh :
a.Sentuhan
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan, berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.
b.Gerakan tubuh Dalam komunikasi nonverbal, kinesik
atau gerakan tubuh meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap
tubuh. Gerakan tubuh biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau
frase, misalnya mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau
menjelaskan sesuatu; menunjukkan perasaan,
c.Vokalik
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras atau lemahnya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain-lain.
d.Kronemik
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan waktu (punctuality).
5.
Hambatan
Dalam Berkomunikasi
Berikut adalah hasil pengalaman dalam pelatihan
komunikasi yang biasa saya laksanakan, hal-hal yang menghambat komunikasi
yakni:
1.
Hambatan fisik
Hambatan fisik menyangkut hal-hal yang berkaitan
dengan fisik atau badan seseorang, misalnya tuna rungu atau orang yang tidak
bisa mendengar. Di sisi lain, hambatan fisik seperti saya harus berbicara keras
dengan nenek saya karena fungsi pendengarannya yang sudah berkurang.
Pesan saya kepada nenek pun terkadang tidak sesuai.
2.
Hambatan kepribadian
Saya punya rekan kerja seorang pria yang sangat
pemalu. Ia hanya berbicara seperlunya. Ia tidak punya sahabat dekat, saya pun
dihitungnya sahabat baiknya. Ia mengatakan sudah beberapa kali mengikuti
training “public speaking”. Ia berujar bahwa sulit baginya untuk memiliki topik
pembicaraan dengan lawan jenis. Sifatnya yang minder dan pemalu akhirnya
menjadi hambatannya saat kencan dengan wanita meski menurut saya, sahabat saya
ini adalah pria rupawan.
3.
Hambatan Usia
Tentu tahu bahwa usia kadang menjadi hambatan saat
kita berkomunikasi. Misalnya, anak takut menyampaikan sesuatu kepada
orangtuanya. Atau, saat orang tua bicara anak harus diam mendengarkan,
akibatnya komunikasi hanya terjadi satu arah saja. Yang paling terkini
misalnya, bagaimana anak remaja sekarang (:baca Alay) menggunakan
kalimat-kalimat slank yang sulit dipahami oleh orang yang lebih tua.
Kesenjangan usia memang harus dijembatani dengan baik sehingga pesan yang
disampaikan tercapai.
4.
Hambatan Budaya
Hambatan budaya dapat terlihat seperti yang pernah
saya jumpai seorang perempuan saat saya transit di Bandara Dubai. Ia
membutuhkan informasi tapi saya tidak bisa membalasnya (saat itu saya berbicara
bahasa inggris) karena saya tidak mendengar dengan jelas. Saya tidak bisa
melihat ekspresi mukanya saat berbicara karena dalam budayanya Ia harus
mengenakan penutup mulut. Ia adalah perempuan dari negara belahan Timur Tengah
yang memang harus mengenakan busana demikian.
5.
Hambatan Bahasa
Bahasa kerap menjadi hambatan bila kita berada di
negara yang tidak sama bahasa ibu yang miliki. Dalam tulisan sebelumnya, saya
bercerita bagaimana saya berupaya membantu teman kelas kursus bahasa jerman
yang berasal dari negara Slovenia. Saya pun menggunakan google translate saat
saya menyampaikan tugas pekerjaan rumah yang kemudian saya kirim lewat email.
Meski tidak seratus persen terjemahan itu benar tapi ia cukup mengerti pesan
yang saya sampaikan.
6.
Hambatan Kecakapan Teknologi
Dalam suatu pertemuan mediasi komunikasi orangtua dan
anak di suatu sekolah, saya menampilkan slide show tentang sms seorang ABG
remaja kepada kekasihnya dengan menggunakan kalimat atau kata-kata slank atau
bahasa Alay. Bahasa Alay menggunakan huruf besar dan huruf kecil dalam satu
kata juga cenderung tidak lengkap sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan. Apa yang
terjadi? Orangtua tidak bisa menangkap pesan SMS tersebut.
7.
Hambatan Lingkungan Alam dan Kondisi Sekitar
Hal ini bisa mudah ditemui semisal kita menjadi salah
menangkap maksud komunikasi karena suara yang bising atau polusi suara. Lingkungan
alam lain misalnya letak atau jarak pengirim pesan dengan penerima pesan yang
berjauhan menyebabkan informasi tidak diterima dengan jelas.
6.
Etika
Berkomunikasi
Dalam setiap pembicaraan yang kita lakukan kepada lawan
bicara kita, kita harus memperhatikan beberapa hal atau etika berkomunikasi
untuk menjaga perasaan, kepercayaan dan harga diri seseorang terutama pada
dunia bisnis atau kerja, yaitu antara lain:
1.Berbicara dengan suara yang jelas, dalam arti suara tidak
kecil maupun tidak terlalu kencang.
2.Tidak berbicara terlalu cepat maupun terlalu lambat.
3.Saat berbicara dengan lawan bicara maupun saat mendengarkan
lawan bicara, mata kita harus saling
melihat, sehingga tidak terkesan malu ataupun tidak mendengarkan lawan bicara.
4.Berbicara seperlunya, tidak panjang lebar tanpa arti yang
jelas ataupun berputar-putar (berbelit-belit)
5.Memberikan kesempatan kepada lawan bicara untuk berbicara,
sehingga tidak terkesan mendominasi berbicara.
6.Jangan menyela atau memutus pembicaraan lawan bicara
apabila lawan bicara kita belum selesai berbicara, karena itu akan membuat
lawan bicara kita tiak senang dan tidak dihargai.
7.Dalam berkomunikasi diharapkan menjaga emosi kita, yaitu
jangan sampai terbawa emosi sehingga marah-marah kepada lawan bicara.
8.Tidak tertawa secara berlebihan dan terus menerus.
9.Sebaiknya tidak menguap saat lawan bicara sedang berbicara,
karena lawan bicara akan merasa kita bosan dengan pembicaraannya.
10.Tidak mengerjakan sesuatu saat lawan bicara sedang
berbicara (misalnya sambil menulis, mengetik, dan lain sebagainya).
11.Menghargai pendapat, masukan atau kritik dari lawan
bicara. Artinya tidak langsung membantah.
7.
Syarat-syarat untuk berkomunikasi
secara efektif adalah antara lain :
·
Menciptakan
suasana yang menguntungkan.
·
menggunakan
bahasa yang mudah ditangkap dan dimengerti.
·
pesan yang
disampaikan dapat menggugah perhatian atau minat di pihak komunikan.
·
Pesan dapat
menggugah kepentingan dipihak komunikan yang dapat menguntungkannya.
·
Pesan dapat
menumbuhkan sesuatu penghargaan atau reward di pihk komunikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar