Senin, 04 April 2016

KOMUNIKASI INTRAPERSONAL & INTERPERSONAL: CARA MUDAH MENGENALI DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN

      Komunikasi ialah suatu proses yang berhubungan dengan manusia terhadap lingkungan disekitarnya. Jika tidak ada komunikasi, manusia akan terisolir dari lingkungan sekitarnya. Tetapi jika tidak ada lingkungan, komnikasi akan menjadi sebuah kegiatan yang tidak penting. Dengan kata lain manusia berkomunikasi dikarenakan untuk melakukan hubungan dengan lingkungan. Saat manusia berkomunikasi, pasti memerlukan media komunikasi.

      Yang dimaksud dengan media komunikasi ialah seluruh sarana yang digunakan untuk memproduksi, menyalurkan, atau menyebarkan dan juga menyajikan informasi.
     

A.    KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.

TAHAP-TAHAP KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskan bagaimana orang menerima informasi, mengolahnya, menyumpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, danberpikir.

1. Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat penginderaan, yang menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh kita sendiri diindera oleh propriseptor (misalnya, organ vestibular). (Ahmad, 2009; page 1)
               Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera. Fungsi alat indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting, melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas fisik lingkungannya. Tanpa alat indera manusia sama, bahkan mungkin lebih dari rumput-rumput, karena rumput-rumput dapat juga mengindera cahaya dan humiditas
               Membicarakan faktor situsionar yang mempergaruhi sensasi. Ketajaman sensasi juga ditentukan oleh faktor-faktor personal, dan perbedaan sensasi disebabkan oleh perbedaan pengalaman atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang berbeda. (Rakhmat, 1998; 63-64)

     2. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi. Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian. Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah

a. Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini ditentukan oleh faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional terkadang disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau penarik perhatian (attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :
      1)      Gerakan secara visual tertarik pada objek-objek yang bergerak. Intensitas Stimuli, kita akan memperhatikan stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain
      2)      Kebauran (Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik
  perhatian.
3)   Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali bila disertai sedikit variasi akan             menarik perhatian.

b. Faktor Internal Penaruh Perhatian
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh faktor yang memengaruhi perhatian kita adalah :
1) Faktor-faktor Biologis
2) Faktor-faktor Sosiopsikologis.
3) Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan, dan kemauan, mempengaruhi apa yang kita perhatikan.

3. Memori
Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam memengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves). Memori melewati tiga proses:
a.       Perekaman (encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit saraf internal.
b.      Penyimpanan (strorage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada berserta kita, dalam bentuk apa, dan di mana.
c.       Pemanggilan (retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan informasi yang disimpan Pemanggilan diketahui dengan empat cara :
1)      Pengingatan (Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
2)      Pengenalan (Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta;lebih mudah mengenalnya.
3)      Belajar lagi (Relearning), Menguasai kembali pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk pekerjaan memori.
4)      Redintergrasi (Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori kecil. (Rakhmat, 1998; 63-64)

4. Berpikir
   Dalam berpikir kita melibat semua proses yang kita sebut sensasi, persepsi, dan memori. Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsure-unsur lingkungan dengan menggunakan lambing-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan yang tampak. Berpikir menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir kita lakukan untuk memahami relaitas dalam rangka mengambil keputusan (decision making), memecahkan persoalan (problem solving). Dan menghasilkan yang baru (creativity)

Ada dua macam berpikir:
a. Berpikir autistik, dengan melamun, berfantasi, menghayal, dan wishful thinking. Dengan berpikir autistic prang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai gambar-gambar fantastis.
b.   Berpikir realistic, disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri dengan dunia nyara. Floyd L. Ruch, menyebutkan tiga macam berpikir realistic :
1) Berpikir deduktif : mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, dalam logika disebutnya silogisme.
2) Berpikir Induktif : Dimulai dari hal-hal yang khusus kemudian mengambil kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi.
3) Berpikir evaluatif : berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau tidaknya suatu gagasan, kita tidak menambah atau mengurangi gagasan, namun menilainya menurut kriteria tertentu.
(Ahmad, 2009; page 1)



B. KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan balik segera (Effendy,200

TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Tujuan Komunikasi Interpersonal dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
1.      Menemukan Diri Sendiri. Salah satu tujuan komunikasi interpersonal ialah menemukan personal atau pribadi. Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain maka kita belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi interpersonal juga memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Dengan membicarakan diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang sangat luar biasa pada perasaan, pikiran, serta tingkah laku kita.
2.      Menemukan Dunia Luar. Hanya komunikasi interpersonal dapat menjadikan kita memahami lebih banyak tentang diri kita serta orang lain yang berkomunikasi dengan kita.
3.      Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti. Salah satu keinginan orang yang paling besar merupakan bentuk serta memelihara hubungan dengan orang lain.
4.      Berubah Sikap Dan Tingkah Laku. Banyak waktu kita dapat pergunakan untuk mengubah sikap serta tingkah laku orang lain dengan pertemuan interpersonal
5.      Untuk Bermain Dan Kesenangan. Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama iyalah dalam mencari kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita serta cerita lucu p
ada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan waktu.
6.      Untuk Membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis serta terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga dapat berguna membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. contoh Kita dapat untuk menyemakatkan seorang teman yang putus cinta.
Komunikasi yang efektif ditandai dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi, bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling penting.


UNSUR – UNSUR DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL:
1.      Percaya (Trust)
Bila seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya.
2.      Perilaku sportif
Perilaku suportif akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
      a.       Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu memberikan kecaman atas kelemahan dan kekurangannya.
      b.      Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama menetapkan tujuan dan menetukan cara mencapai tujuan.
       c.           Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak menyelimuti motif yang pendendam.
3.      Sikap Terbuka
Sikap terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah, kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar