Komunikasi ialah suatu proses yang berhubungan dengan manusia terhadap lingkungan disekitarnya. Jika tidak ada komunikasi, manusia akan terisolir dari lingkungan sekitarnya. Tetapi jika tidak ada lingkungan, komnikasi akan menjadi sebuah kegiatan yang tidak penting. Dengan kata lain manusia berkomunikasi dikarenakan untuk melakukan hubungan dengan lingkungan. Saat manusia berkomunikasi, pasti memerlukan media komunikasi.
Yang dimaksud dengan media komunikasi ialah seluruh sarana yang digunakan untuk memproduksi, menyalurkan, atau menyebarkan dan juga menyajikan informasi.
Yang dimaksud dengan media komunikasi ialah seluruh sarana yang digunakan untuk memproduksi, menyalurkan, atau menyebarkan dan juga menyajikan informasi.
A. KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Komunikasi intrapersonal adalah penggunaan bahasa atau pikiran yang terjadi di
dalam diri komunikator sendiri antara self dengan God. Komunikasi intrapersonal
merupakan keterlibatan internal secara aktif dari individu dalam pemrosesan
simbolik dari pesan-pesan. Seorang individu menjadi pengirim sekaligus penerima
pesan, memberikan umpan balik bagi dirinya sendiri dalam proses internal yang
berkelanjutan. Komunikasi intrapersonal dapat menjadi pemicu bentuk komunikasi
yang lainnya. Pengetahuan mengenai diri pribadi melalui proses-proses
psikologis seperti persepsi dan kesadaran (awareness) terjadi saat
berlangsungnya komunikasi intrapribadi oleh komunikator. Untuk memahami apa
yang terjadi ketika orang saling berkomunikasi, maka seseorang perlu untuk
mengenal diri mereka sendiri dan orang lain. Karena pemahaman ini diperoleh
melalui proses persepsi. Maka pada dasarnya letak persepsi adalah pada orang
yang mempersepsikan, bukan pada suatu ungkapan ataupun obyek.
TAHAP-TAHAP
KOMUNIKASI INTRAPERSONAL
Dalam komunikasi intrapersonal, akan dijelaskan bagaimana orang menerima
informasi, mengolahnya, menyumpannya dan menghasilkannya kembali. Proses pengolahan informasi, yang di sini kita sebut komunikasi
intrapersonal meliputi sensasi, persepsi, memori, danberpikir.
1. Sensasi
Sensasi berasal dari kata “sense” yang artinya alat penginderaan, yang
menghubungkan organisme dengan lingkungannya. Menurut Dennis Coon, “Sensasi adalah pengalaman elementer yang segera, yang
tidak memerlukan penguraian verbal. Simbolis, atau konseptual, dan terutama
sekali berhubungan dengan kegiatan alat indera.”
Definisi sensasi, fungsi alat
indera dalam menerima informasi dari lingkungan sangat penting. Kita mengenal
lima alat indera atau pancaindera. Kita mengelompokannya pada tiga macam indera
penerima, sesuai dengan sumber informasi. Sumber informasi boleh berasal dari
dunia luar (eksternal) atau dari dalam diri (internal). Informasi dari luar
diindera oleh eksteroseptor (misalnya, telinga atau mata). Informasi dari dalam
diindera oleh ineroseptor (misalnya, system peredaran darah). Gerakan tubuh
kita sendiri diindera oleh propriseptor (misalnya, organ vestibular). (Ahmad, 2009; page 1)
Sensasi
adalah pengalaman elementer yang segera, yang tidak memerlukan penguraian
verbal, simbolis, atau konseptual, dan terutama sekali berhubungan dengan
kegiatan alat indera. Fungsi alat indera dalam menerima informasi dari
lingkungan sangat penting, melalui alat indera, manusia dapat memahami kualitas
fisik lingkungannya. Tanpa alat indera manusia sama, bahkan mungkin lebih dari
rumput-rumput, karena rumput-rumput dapat juga mengindera cahaya dan humiditas
Membicarakan
faktor situsionar yang mempergaruhi sensasi. Ketajaman sensasi juga ditentukan
oleh faktor-faktor personal, dan perbedaan sensasi disebabkan oleh perbedaan
pengalaman atau lingkungan budaya, disamping kapasitas alat indera yang
berbeda. (Rakhmat, 1998; 63-64)
2. Persepsi
Persepsi adalah pengalaman
tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan
menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi ialah memberikan makna
pada stimuli inderawi (sensory stimuli). Sensasi adalah bagian dari persepsi.
Persepsi, seperti juga sensasi ditentukan oleh faktor personal dan faktor
situasional. Faktor lainnya yang memengaruhi persepsi, yakni perhatian.
Perhatian adalah proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah
a. Faktor Eksternal Penarik Perhatian
Hal ini ditentukan oleh
faktor-faktor situasional personal. Faktor situasional
terkadang disebut sebagai determinan perharian yang bersifat eksternal atau
penarik perhatian (attention getter) dan sifat-sifat yang menonjol, seperti :
1)
Gerakan secara
visual tertarik pada objek-objek yang bergerak. Intensitas Stimuli, kita akan memperhatikan stimuli yang menonjol dari stimuli yang lain
2)
Kebauran
(Novelty), hal-hal yang baru dan luar biasa, yang beda, akan menarik
perhatian.
3)
Perulangan,
hal-hal yang disajikan berkali-kali bila disertai sedikit variasi akan
menarik perhatian.
b. Faktor
Internal Penaruh Perhatian
Apa yang menjadi perhatian kita lolos dari perhatian orang lain, atau
sebaliknya. Ada kecenderungan kita melihat apa yang ingin kita lihat, dan
mendengar apa yang ingin kita dengar. Perbedaan ini timbul dari faktor-faktor
yang ada dalam diri kita. Contoh-contoh
faktor yang memengaruhi perhatian kita adalah :
1) Faktor-faktor Biologis
2) Faktor-faktor Sosiopsikologis.
3) Motif Sosiogenis, sikap, kebiasaan, dan kemauan, mempengaruhi apa
yang kita perhatikan.
3. Memori
Dalam komunikasi Intrapersonal, memori memegang peranan penting dalam
memengaruhi baik persepsi maupun berpikir. Memori adalah system yang sangat berstruktur, yang menyebabkan organisme
sanggup merekam fakta tentang dunia dan menggunakan pengetahuannya untuk
membimbing perilakunya (Schlessinger dan Groves). Memori melewati tiga proses:
a. Perekaman
(encoding) adalah pencatatan informasi melalui reseptor inera dan sirkit saraf
internal.
b. Penyimpanan
(strorage) adalah menentukan berapa lama informasi itu berada berserta kita,
dalam bentuk apa, dan di mana.
c. Pemanggilan
(retrieval), dalam bahasa sehari-hari, mengingat lagi, adalah menggunakan
informasi yang disimpan Pemanggilan diketahui dengan empat cara :
1) Pengingatan
(Recall), Proses aktif untuk menghasilkan kembali fakta dan informasi secara
verbatim (kata demi kata), tanpa petunjuk yang jelas.
2) Pengenalan
(Recognition), Agak sukar untuk mengingat kembali sejumlah fakta;lebih mudah
mengenalnya.
3) Belajar
lagi (Relearning), Menguasai kembali pelajaran yang sudah kita peroleh termasuk
pekerjaan memori.
4) Redintergrasi
(Redintergration), Merekontruksi seluruh masa lalu dari satu petunjuk memori
kecil. (Rakhmat, 1998; 63-64)
4. Berpikir
Dalam berpikir
kita melibat semua proses yang kita sebut sensasi, persepsi, dan memori.
Berpikir merupakan manipulasi atau organisasi unsure-unsur lingkungan dengan
menggunakan lambing-lambang sehingga tidak perlu langsung melakukan kegiatan
yang tampak. Berpikir menunjukan berbagai kegiatan yang melibatkan penggunaan
konsep dan lambang, sebagai pengganti objek dan peristiwa. Berpikir kita
lakukan untuk memahami relaitas dalam rangka mengambil keputusan (decision
making), memecahkan persoalan (problem solving). Dan menghasilkan yang baru
(creativity)
Ada dua macam berpikir:
a. Berpikir
autistik, dengan melamun, berfantasi, menghayal, dan wishful thinking. Dengan
berpikir autistic prang melarikan diri dari kenyataan dan melihat hidup sebagai
gambar-gambar fantastis.
b. Berpikir realistic,
disebut juga nalar (reasoning), ialah berpikir dalam rangka menyesuaikan diri
dengan dunia nyara. Floyd L. Ruch, menyebutkan tiga macam berpikir realistic :
1) Berpikir deduktif : mengambil kesimpulan dari dua pernyataan, dalam
logika disebutnya silogisme.
2) Berpikir Induktif : Dimulai dari hal-hal yang khusus kemudian
mengambil kesimpulan umum; kita melakukan generalisasi.
3) Berpikir evaluatif : berpikir kritis, menilai baik-buruknya, tepat atau
tidaknya suatu gagasan, kita tidak menambah atau mengurangi gagasan, namun
menilainya menurut kriteria tertentu.
(Ahmad,
2009; page 1)
B. KOMUNIKASI
INTERPERSONAL
Komunikasi interpersonal
adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan paling
kurang seorang lainnya atau biasanya di antara dua orang yang dapat langsung
diketahui balikannya. (Muhammad, 2005,p.158-159).
Menurut Devito (1989),
komunikasi interpersonal adalah penyampaian pesan
oleh satu orang dan penerimaan pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil
orang, dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang untuk memberikan umpan
balik segera (Effendy,200
TUJUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL
Tujuan Komunikasi Interpersonal dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
Tujuan Komunikasi Interpersonal dipaparkan 6 tujuan, antara lain ( Muhammad, 2004, p. 165-168 ) :
1.
Menemukan Diri Sendiri. Salah satu
tujuan komunikasi interpersonal ialah menemukan personal atau pribadi.
Bila kita terlibat dalam pertemuan interpersonal dengan orang lain maka kita
belajar banyak sekali tentang diri kita maupun orang lain. Komunikasi
interpersonal juga memberikan kesempatan kepada kita untuk berbicara tentang
apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita. Dengan membicarakan diri kita
dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang sangat luar biasa pada
perasaan, pikiran, serta tingkah laku kita.
2.
Menemukan Dunia Luar. Hanya
komunikasi interpersonal dapat menjadikan kita memahami lebih banyak tentang
diri kita serta orang lain yang berkomunikasi dengan kita.
3.
Membentuk Dan Menjaga Hubungan Yang Penuh Arti. Salah satu
keinginan orang yang paling besar merupakan bentuk serta memelihara
hubungan dengan orang lain.
4.
Berubah Sikap Dan Tingkah Laku. Banyak
waktu kita dapat pergunakan untuk mengubah sikap serta tingkah laku orang
lain dengan pertemuan interpersonal
5.
Untuk Bermain Dan Kesenangan. Bermain
mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama iyalah dalam mencari
kesenangan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas kita pada waktu akhir
pecan, berdiskusi mengenai olahraga, menceritakan cerita serta cerita lucu
p
ada umumnya hal itu adalah merupakan pembicaraan yang untuk menghabiskan
waktu.
6.
Untuk Membantu Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi
klinis serta terapi menggunakkan komunikasi interpersonal dalam kegiatan
profesional mereka untuk mengarahkan kliennya. Kita semua juga dapat
berguna membantu orang lain dalam interaksi interpersonal kita
sehari-hari. contoh Kita dapat untuk menyemakatkan seorang teman yang
putus cinta.
Komunikasi yang efektif ditandai
dengan hubungan interpersonal yang baik. Kegagalan komunikasi sekunder terjadi,
bila isi pesan kita dipahami, tetapi hubungan di antara komunikan menjadi
rusak. Anita Taylor mengatakan Komunikasi interpersonal yang efektif
meliputi banyak unsur, tetapi hubungan interpersonal barangkali yang paling
penting.
UNSUR –
UNSUR DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL:
1.
Percaya (Trust)
Bila
seseorang punya perasaan bahwa dirinya tidak akan dirugikan, tidak akan
dikhianati, maka orang itu pasti akan lebih mudah membuka dirinya.
2.
Perilaku sportif
Perilaku suportif
akan meningkatkan kualitas komunikasi. Beberapa ciri perilaku suportif yaitu:
a.
Evaluasi dan deskripsi: maksudnya, kita tidak perlu
memberikan kecaman atas kelemahan dan kekurangannya.
b.
Orientasi masalah: mengkomunikasikan keinginan untuk
kerja sama, mencari pemecahan masalah. Mengajak orang lain bersama-sama
menetapkan tujuan dan menetukan cara mencapai tujuan.
c. Spontanitas: sikap jujur dan dianggap tidak
menyelimuti motif yang pendendam.
3.
Sikap Terbuka
Sikap
terbuka, kemampuan menilai secara obyektif, kemampuan membedakan dengan mudah,
kemampuan melihat nuansa, orientasi ke isi, pencarian informasi dari berbagai
sumber, kesediaan mengubah keyakinannya, profesional dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar